Faktor Kredibilitas
Langkah-langkah di faktor Kredibilitas yang harus kita lakukan seperti menjadi seseorang yang ahli dalam suatu bidang maka orang-orang pasti melakukan apa yang kita inginkan karena orang lain pasti berpikir karena kita ahli dibidang tersebut maka mereka harus mengdengarkan segala perkataan kita. di faktor ini juga bisa dibangun dari sifat sehari-hari kita kita harus memiliki sifat Bijaksana, adil, jujur dan bermoral agar orang lain bisa mempercayai kita dan melakukan apa yang kita inginkan.
Faktor Atraksi
Langkah-langkah di faktor atraksi, kita harus terjun langsung dan merasakan apa yang dirasakan oleh komunikan dengan cara itu itu kita bisa merasakan apa yang dirasakan olehnya dan lambat laun mereka pasti akan mendengarkan perkataankita karena kita dan mereka itu sama .Atraksi fisik menyebabkan komunikator menarik, dan karena menarik ia memiliki daya persuasive. Tetapi kita juga tertarik pada seseorang karena adanya beberapa kesamaan antara dia dengan kita Kita dapat mempersamakan diri kita dengan komunikate dengan menegaskan persamaan dalam kepercayaan, sikap, maksud, dan nilai-nilai sehubungan dengan suatu persoalan.
Faktor Kekuasaan
Langkah-langkah yang kita lakukan difaktor kekuasan yang pasti kita harus memiliki kekuasa diatas orang yang ingin kita perintah dengan begitu kita bisa mudah membuat orang itu melakukanapa yang kita ingin. Kekuasaan menyebabkan seorang komunikator dapat “memaksakan” kehendaknya kepada orang lain, karena ia memiliki sumber daya yang sangat penting (critical resources). Berdasarkan sumber daya yang dimilkinya, French dan Raven menyebutkan jenis-jenis kekuasaan. Klasifikasi ini kemudian dimodifikasikan Raven (1974) dan menghasilkan lima jenis kekuasaan :
- kekuasaan koersif (coersive power). Kekuasaan koersif menunjukkan kemampuan komunikator untuk mendatangkan ganjaran atau memberikan hukuman pada komunikate. Ganjaran dan hukuman itu dapat bersifat personal (misalnya benci dan kasih sayang) atau impersonal (kenaikan pangkat atau pemecatan).
- kekuasaan keahlian (expert power). Kekuasaan ini berasal dari pengetahuan, pengalaman, keterampilan, atau kemampuan yang dimiliki komunikator.
- kekuasaan informasional (informasional power). Kekuasaan ini berasal dari isi komunikasi tertentu atau pengetahuan baru yang dimiliki oleh komunikator.
- kekuasaan rujukan (referent power). Disini komunikate menjadikan komunikator sebagai kerangka rujukan untuk menilai dirinya. Komunikator dikatakan memiliki kekuasaan rujukan bila ia berhasil menanamkan kekaguman pada komunikate, sehingga seluruh perilakunya diteladani.
- kekuasaan legal (legitimate power). Kekuasaan ini berasal dari seperangkat peraturan norma yang menyebabkan komunikator berwenang untuk melakukan suatu tindakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar