Jumat, 25 September 2015

Kredibilitas seorang komunikator

Agar pesan yang dikemukakan oleh komunikator bisa diterima oleh masyarakat luas, komunikator harus memiliki 2 kredibilitas yaitu keahlian dan kepercayaan.

  •  Keahlian, faktor ini lebih menjurus kepada intelegensi dari seseorang bila seseorang itu pandai, cerdas dan berpengalaman dalam bidangnya maka kira pasti akan menerima kata-kata yang terlontar dari mulutnya dan sebaliknya bila seseorang itu bodoh dan atau tidak kompeten dibidangnya pasti kita akan menolak secara mentah-mentah perkataannya. faktor ini adalah faktor yang dibentuk komunikan tentang kemampuan komunikator dalam hubungan dengan topik yang dibicarakan. komunikator yang dianggap tinggi pada keahlian dianggap sebagai cerdas, mampu, ahlu, tau banyak, berpengalaman, dan terlatih.
Contoh : kita pasti mempercayai perkataan dari dosen atau guru bidang komunikasi dan pasti kita akan menerima gagasan yang dikeluarkan oleh dosen/guru kita tentang bidang komunikasi tersebut karena mereka pasti ahli dalam bidangnya , beda halnya dengan dosen/guru pertanian yang mengeluarkan gagasan tentang ilmu elektrik pasti kita akan mempertimbangkannya atau malah tidak menerima gagasanya.
  •  Kepercayaan, faktor ini menjurus kepada sifat/ watak yang dimiliki oleh komunikator dalam kesehariannya seperti kejujuran, bijaksana, adil, bermoral. pastikita akan mempertimbangkan danmungkin saja menerima pendapat dari orang yang memiliki sifat-sifat tersebut dan pasti sebaliknya. 
Contoh : Kita pasti mendengarkan perkataan orang tua kita karna kita selalu mengangap mereka adalah orang yang paling adil dan bijak sana dalam sesuatu. danmungkin kita tidak akan mempercayai dan menerima gagasan seseorang yang diberikan julukan pembohon walau pun perkataanya benar.
contoh kasus komunikator yang isi pesannya tidak dapat dipercaya terkait pesan media massa :
masih ingat kah saat kejadian pemilu dimana semua tv menyatakan hasil hitung cepat itu dimenangkan oleh Jokowi tetapi ada salah satu tv mengemukakan kalau yang menang adalah prabowo. kejadiaan itu terjadi karena tv itu kurang ahli dan kurang kepercayaan, mereka terlalu termakan oleh faktor ekonomi media sehingga tv itu menyiarkan pesan yang isinya tidak dapat dipercaya oleh masyarakat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar