Istilah Opinion leader (pemuka pendapat) merupakan suatu konsep yang tidak asing bagi kegiatan kehumasan. Konsep opinion leader, secara harafiah, ditujukan kepada para pemuka pendapat atau mereka yang, secara formal memiliki pengaruh dalam masyarakat. Meminjam pemahaman dalam perspektif sosiologi komunikasi, opinion leader digambarkan sebagai tokoh yang memiliki pengaruh, dan secara sosial ekonomi berbeda dengan masyarakat lain. Selain itu, mereka pun mempunyai ketertarikan tinggi terhadap isu-isu yang berkembang; lebih informatif dalam menyampaikan isu-isu ketimbang masyarakat biasa.
Dalam hubungan dengan media, opinion leader adalah orang yang berhubungan erat dengan media massa. Mereka paling awal mengadopsi ide-ide baru. Mereka dapat mengorganisir dengan baik dan mampu membujuk orang lain untuk melakukan tindakan. Singkat kata, opinion leader memiliki pengaruh besar dalam proses penyebaran informasi dan bisa mendorong masyarakat menerima inovasi atau gagasan baru. Sebagai pihak yang memiliki pengaruh yang sangat besar dalam masyarakat tidak heran bila eksistensi atau keberadaan dari opinion leader menjadi sangat penting untuk diperhatikan.
Mulanya, istilah opinion leader hanya terkait dengan tokoh yang memiliki pengaruh dalam masyarakat pedesaan. Hal ini bisa dipahami, karena dalam masyarakat pedesaan, opinion leader-lah yang bisa meneruskan informasi dari media kepada masyarakat. Tentu makna opinion leader tidak hanya terkait dengan konteks pedesaan tapi juga dalam komunitas atau kelompok masyarakat tertentu.
Kajian tentang pentingnya opinion leader sudah lama menjadi focus perhatian ahli sosiologi komunikasi. Roger dan Shoemaker (1987) merupakan dua peneliti komunikasi yang aktif dan melihat begitu besar peranan opinion leader dalam mempengaruhi masyarakat. Opinion leader mampu menjelaskan pesan-pesan media massa kepada masyarakat sekitar yang mungkin tidak mampu mencerna makna pesan-pesan tersebut.
Persoalannya kemudian, apakah relevansi dan pentingnya kehadiran opinion leader bagi pekerjaan kehumasan? opinion leader merupakan salah satu komponen stakeholders yang sangat penting. Kerap kali berbagai masalah muncul dari kalangan opinion leader karena kurang memahami apa yang ingin dilakukan organisasi. Kurangnya pemahaman itu mengakibatkan penolakan terhadap suatu organisasi. Informasi semacam ini kerap kita baca atau simak dalam media. Kita melihat bagaimana aktivitas organisasi dihambat masyarakat adat atau komunitas tertentu. Dalam kondisi itu, Nampak masyarakat lebih patuh kepada opinion leader, ketimbang niat baik pihak organisasi.
Karena itu sangat penting bagi praktisi Humas untuk mencermati kehadiran opinion leader dalam masyarakat, dan menentukan strategi komunikasi yang tepat sehingga tetap terjalin suatu hubungan yang baik dengan organisasinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar