BERITA (news) adalah laporan peristiwa, yakni tulisan (teks), foto, grafis, audio, atau video yang berisi informasi tentang sebuah peristiwa, meliputi apa yang terjadi (what), siapa yang terlibat (who), naha kunaonatau kenapa (why), kapan (when), di mana (where), dan bagaimana kejadiannya (how).
Itulah pengertian berita "modern" yang "kontekstual" dengan segala jenis media saat ini --cetak, elektronik, dan online.
Sebuah laporan peristiwa (berita) bisa disajikan dalam bentuk tulisan (teks). Ini jenis berita "konvensional" atau "tradisional". Berita juga bisa disajikan dalam bentuk foto, disebut "foto jurnalistik".
Ada dua tipe dalam penulisan jurnalistik, yaitu hard news dan soft news.
HARD News adalah berita keras. Itu pengertian harfiah. Soft News adalah berita lembut. Ini juga pengertian harfiah atau secara bahasa.
Hard News dan Soft News adalah dua dari sekian jenis berita (news) –produk utama jurnalistik atau konten utama media massa.
Hard News adalah berita headline atau berita teraktual, lugas, singkat, langsung ke pokok persoalan, yang segera dipublikasikan/secepatnya harus diketahui khalayak.
Penulisan Hard News mengikuti struktur piramida terbalik (inverted pyramid) dengan bagian yang terpenting pada pembukaan berita.
Soft News itu berita ringan, cencerung menghibur, dan laporan peristiwa yang “humanis” (manusiawi).
Prinsip penulisan Soft News tidak terikat pada struktur piramida terbalik sebab yang akan ditonjolkan bukan unsur pentingnya, tetapi unsur yang bisa “menyentuh perasaan” khalayak (human touch) atau unsur “menghiburanya”.Kedua tipe tersebutmemiliki ciri khas masing-masing.yang membedakannya adalah tehnik dari penulisan berita tersebut seperti halnya adalah HARD NEWS.
No
|
Hard News
|
Soft News
|
1.
|
Tidak bisa ditunda pemberitaanya, harus langsung disampaikan kepada publik.
|
Bisa dipublikasikan kapan saja. Tidak terikat waktu.
|
2.
|
Mementingkan aktualitas (berita yang sedang hangat dibicarakan).
|
Mementingkan human interest (mengangkat aspek kemanusiaan).
|
3.
|
Disusun menurut sistem piramida terbalik, inti berita terletak di awal.
|
Penyusunan berita bersifat luwes dan berstruktut tidak kaku.
|
4.
|
Disebut juga breaking news, spot news, atau straight news.
| |
5.
|
Terdiri dari 100-200 kata.
|
Tidak ada pembatasan jumlah kata.
|
6.
|
Bertujuan untuk memberi informasi kepada publik.
|
Selain memberi informasi, juga bersifat menghibur.
|
Dalam jurnalistik pada umumnya dikenal tiga bentuk kisah berita : piramida terbalik (inverted pyramid) , piramida baku (standar pyramid) dan sistem blok (blok system). Untuk penulisan hard news yang pling cocok di gunakan adalah paramida terbalik karena Bentuk piramida terbalik di pergunakan untuk menyusun kisah berita yang bernilai beritanya penting , yang dengan sendirinya perlu disiarkan secepatnya kepada khalayak.
Bentuk piramida terbalik terdiri dari teras berita (lead) dan tubuh berita (body). Dalam berita surat kabar teras berita adalah alinea pertama , sedangkan dalam berita tv adalah yang pertama laki di bacakan penyiar . teras atau lead adalah bagian terpaling penting dari kisah berita atau dapat dikatakan klimaksnya,tubuh atau body merupakan bagian besar dari kisah berita yang meliputi segi segi yang berturut – turut,penting, agak penting,kurang penting ,dan kalau masih ada tempat ,juga yang tidak penting.
Berita langsung adalah laporan peristiwa yang ditulis secara singkat ,padat lugas dan apa adanya.Dituliskan dengan gaya memaparkan ,yakni memaparkan , peristiwa dalam keadaan apa adanya,tanpa ditambah dengan penjelasan apalagi interpretasi. Berita langsung dubagi lagi menjadi 2 jenis, berita keras atau hangat (hard news), dan berita lembut (soft news).Hard news adalah laporan peristiwa besar atau sangat menggemparkan Memiliki nilai lebih dari segi aktualitas dan kepentingan atau amat penting segeradiketahui pembaca.Sedangkan soft news setingkat dibawah hars news dari segi aktualitas dan kepentingan .Ia lebih merupakan pendukung yang berisi informasi peristiwa atau gagasan sederhana ,tidak berat dan tidak menggemparkan.
Kadang penulisan berita macam ini juga disebut breaking news, spot news, atau straight news.kelebihan dari penulisan berita hard news adalah ia mampu menyampaikan informasi pada pembacanya secara cepat,tepat,akurat dan lugas(langsung dan tidak bertele-tele),sedangkan kekurangannya setelah berlalu dalam beberapa masa berita ini akan basi dan tidak menarik lagi untuk dibaca.Ada beberapa ciri-ciri khas dari Hard news.
Anatomi Berita dan Unsur-Unsur Hard News
Seperti tubuh kita, berita juga mempunyai bagian-bagian, di antaranya adalah sebagai berikut.
Judul atau kepala berita (headline).
Baris tanggal (dateline).
Teras berita (lead atau intro).
Tubuh berita (body).
Bagian-bagian di atas tersusun secara terpadu dalam sebuah berita. Susunan yang paling sering didengar ialah susunan piramida terbalik. Metode ini lebih menonjolkan inti berita saja. Atau dengan kata lain, lebih menekankan hal-hal yang umum dahulu baru ke hal yang khusus.
Tujuannya adalah untuk memudahkan atau mempercepat pembaca dalam mengetahui apa yang diberitakan; juga untuk memudahkan para redaktur memotong bagian tidak/kurang penting yang terletak di bagian paling bawah dari tubuh berita. Dengan selalu mengedepankan unsur-unsur yang berupa fakta di tiap bagiannya, terutama pada tubuh berita. Dengan senantiasa meminimalkan aspek nonfaktual yang pada kecenderuangan akan menjadi sebuah opini.
Ciri-ciri dari hard news
Pertama, mementingkan aktualitas. Definisi dari aktual adalah sedang menjadi pembicaraan orang banyak atau peristiwa yang baru saja terjadi. Kita ambil contoh, misalnya judul berita:Keputusan pergantian Kabinet,merupakan berita tanggal 18 Oktober 2011, apakah berita sepertiini masih punya nilai berita jika tidak disajikan pada hari itu juga? Tentu saja tidak. Berita seperti ini akan cepat kehilangan nilai jualnya. Karenanya, berita hard news sangat mementingkan aktualitas.
Ciri yang kedua adalah memakai sistem piramida terbalik dalam penulisan berita. Artikel berbentuk berita ini memiliki struktur unik, yaitu inti informasi ditulis pada alinea awal (disebut sebagai "lead”) dan data-data penting menyusul pada alinea-alinea selanjutnya, lalu penjelasan tambahan, dan diakhiri dengan informasi lain yang bukan bersifat informasi utama. Inilah yang disebut sebagai piramida terbalik,bagi pembaca sebuah artikel, piramida terbalik memudahkannya menangkap inti cerita, sebab informasi yang paling pokok langsung dibeberkan sejak alinea-alinea awal. Sementara bagi redaktur di meja redaksi, piramida terbalik juga memberi keuntungan. Yaitu ketika sebuah artikel harus diperpendek karena kolom terbatas sementara waktu sudah mepet, maka redaktur tinggal memotong bagian bawah. Kalimat-kalimat yang dibuang itu tidak akan mengurangi makna artikel, asalkan ditulis dalam bentuk piramida terbalik
Agar tercipta hard news yang baik maka lead harus baik pula. Lead yang baik harus memenuhi satu syarat, yaitu pemakaian 5W + 1H, Singkatan dari “what, who, when, where, why, how,” yang dalam bahasa Indonesia menjadi “apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, bagaimana.” Semua unsur inilah yang harus terkandung dalam sebuah hard news.
Ciri yang ketiga adalah kelengakapan dari isi beritanya. Lengkapnya sebuah hard news, bisa dipenuhi apabila pemakaian 5W + 1H sudah diterapkan. 5W+1H adalah unsur berita dan harus ada. Bayangkan, jika salah satu unsur dari enam unsur tersebut tidak ada. Pasti berita tersebut sarat akan informasinya sehingga tidak ada kelengkapan.
Ciri yang keempat adalah untuk memberi informasi. Sebagai jendela, agar para pembaca yang tidak tahu menjadi tahu. jika mengambil contoh berita dari vivanews.com, kita tidak akan tahu apakah ada data rahasia yang dicuri oleh intelejen korea? Lewat hard news, fungsi memberi info sangat diprioritaskan.
Ciri yang kelima adalah panjang dari hard news 100-200 kata. Tidak perlu panjang-panjang karena fungsinya memberi info yang aktual dan memenuhi unsur 5W+1H.
Nilai Berita
Sebuah berita jika disajikan haruslah memuat nilai berita di dalamnya. Nilai berita itu mencakup beberapa hal, seperti berikut.
Objektif: berdasarkan fakta, tidak memihak.
Aktual: terbaru, belum "basi".
Luar biasa: besar, aneh, janggal, tidak umum.
Penting: pengaruh atau dampaknya bagi orang banyak; menyangkut orang penting/terkenal.
Jarak: familiaritas, kedekatan (geografis, kultural, psikologis).
Kriteria Kelayakan Berita dari Hard news
Sebuah peristiwa bisa jadi berita apabila memenuhi unsur-unsur sebagai berikut (bisa sebagian, kombinasi, atau keseluruhan):
Penting. Suatu peristiwa diliput jika dianggap punya arti penting bagi mayoritas khalayak pembaca, pendengar, atau pemirsa. Tentu saja, media tidak akan rela memberikan space atau durasinya untuk materi liputan yang remeh. Kenaikan harga bahan bakar minyak, pemberlakuan undang-undang perpajakan yang baru, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), dan sebagainya, jelas penting karena punya dampak langsung pada kehidupan khalayak.
Aktual. Suatu peristiwa dianggap layak diliput jika baru terjadi. Maka, ada ungkapan tentang berita "hangat," artinya belum lama terjadi dan masih jadi bahan pembicaraan di masyarakat. Kalau peristiwa itu sudah lama terjadi, tentu tak bisa disebut berita "hangat," tetapi lebih pas disebut berita "basi." Namun, pengertian "baru terjadi" di sini bisa berbeda, tergantung jenis medianya. Untuk majalah mingguan, peristiwa yang terjadi minggu lalu masih bisa dikemas dan dimuat. Untuk suratkabar harian, istilah "baru" berarti peristiwa kemarin. Untuk media radio dan televisi, berkat kemajuan teknologi telekomunikasi, makna "baru" adalah beberapa jam sebelumnya atau "seketika" (real time). Contohnya, siaran langsung pertandingan sepakbola Piala Dunia.
Unik. Suatu peristiwa diliput karena punya unsur keunikan, kekhasan, atau tidak biasa. Orang digigit anjing, itu biasa. Tetapi, orang mengigit anjing, itu unik dan luar biasa. Contoh lain: Seorang mahasiswa yang berangkat kuliah setiap hari, itu kejadian rutin dan biasa. Tetapi, jika seorang mahasiswa menembak dosennya, karena bertahun-tahun tidak pernah diluluskan, itu unik dan luar biasa. Di sekitar kita, selalu ada peristiwa yang unik dan tidak biasa.
Asas Kedekatan (proximity). Suatu peristiwa yang terjadi dekat dengan kita (khalayak media), lebih layak diliput ketimbang peristiwa yang terjadi jauh dari kita. Kebakaran yang menimpa sebuah pasar swalayan di Jakarta tentu lebih perlu diberitakan ketimbang peristiwa yang sama tetapi terjadi di Ghana, Afrika. Perlu dijelaskan di sini bahwa "kedekatan" itu tidak harus berarti kedekatan fisik atau kedekatan geografis. Ada juga kedekatan yang bersifat emosional. Agresi Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza, misalnya, secara geografis jauh dari kita, tetapi secara emosional tampaknya cukup dekat bagi khalayak media di Indonesia.
Asas Keterkenalan (prominence). Nama terkenal bisa menjadikan berita. Sejumlah media pada Juni-Juli 2006 ini ramai memberitakan kasus perceraian artis Tamara Bleszynski dan suaminya Teuku Rafli Pasha, serta perebutan hak asuh atas anak antara keduanya. Padahal di Indonesia ada ratusan atau bahkan ribuan pasangan lain, yang bercerai dan terlibat sengketa rumah tangga. Namun, mengapa mereka tidak diliput? Ya, karena sebagai bintang sinetron dan bintang iklan sabun Lux, Tamara adalah figur selebritas terkenal.
Magnitude. Mendengar istilah magnitude, mungkin mengingatkan Anda pada gempa bumi. Benar. Magnitude ini berarti "kekuatan" dari suatu peristiwa. Gempa berkekuatan 6,9 skala Richter pasti jauh lebih besar dampak kerusakannya, dibandingkan gempa berkekuatan 3,1 skala Richter. Dalam konteks peristiwa untuk diliput, sebuah aksi demonstrasi yang dilakukan 10.000 buruh, tentu lebih besar magnitude-nya ketimbang demonstrasi yang cuma diikuti 100 buruh. Kecelakaan kereta api yang menewaskan 200 orang pasti lebih besar magnitude-nya daripada serempetan antara becak dan angkot, yang hanya membuat penumpang becak menderita lecet-lecet. Semakin besar magnitude-nya,semakin layak peristiwa itu diliput.
Human Interest. Suatu peristiwa yang menyangkut manusia, selalu menarik diliput. Mungkin sudah menjadi bawaan kita untuk selalu ingin tahu tentang orang lain. Apalagi yang melibatkan drama, seperti: penderitaan, kesedihan, kebahagiaan, harapan, perjuangan, dan lain-lain. Topik-topik kemanusiaan semacam ini biasanya disajikan dalam bentuk feature.
Unsur konflik. Konflik, seperti juga berbagai hal lain yang menyangkut hubungan antar-manusia, juga menarik untuk diliput. Ketika ppahlawan sepakbola Perancis, Zinedine Zidane, "menanduk" pemain Italia, Marco Materrazzi, dalam pertandingan final Piala Dunia, Juli 2006 lalu, ini menarik diliput. Mengapa? Ya, karena sangat menonjol unsur konflik dan kontroversinya. Bahkan, kontroversi kasus Zidane ini lebih menarik daripada pertandingan antara kesebelasan Perancis dan Italia itu sendiri.
Trend. Sesuatu yang sedang menjadi trend atau menggejala di kalangan masyarakat, patut mendapat perhatian untuk diliput media. Pengertian trend adalah sesuatu yang diikuti oleh orang banyak, bukan satu-dua orang saja. Misalnya, suatu gaya mode tertentu yang unik, perilaku kekerasan antar warga masyarakat yang sering terjadi, tawuran antarpelajar, dan sebagainya.
Dalam memilih topik liputan, bisa saja tergabung beberapa kriteria kelayakan. Misalnya, kasus mantan anggota The Beatles, John Lennon, yang pada 1980 tewas ditembak di depan apartemennya di New York oleh Mark Chapman. Padahal beberapa jam sebelumnya, Chapman sempat meminta tanda tangan Lennon. Chapman mengatakan, ia mendengar "suara-suara" di telinganya yang menyuruhnya membunuh Lennon.
Mari kita lihat kriteria kelayakan berita ini. Pertama, Lennon adalah seorang selebritas yang terkenal di seluruh dunia (unsur keterkenalan). Kedua, penembakan terhadap seorang bintang oleh penggemarnya sendiri, jelas peristiwa luar biasa dan jarang terjadi (unsur keunikan). Ketiga, meskipun peristiwa itu terjadi di lokasi yang jauh dari Indonesia, para
penggemar The Beatles di Indonesia pasti merasakan kesedihan mendalam akibat tewasnya Lennon tersebut (unsur kedekatan emosional). Dan seterusnya.
Judul berita
Dalam Hard News, judul berita tidak perlu booming, cukup mewakili dari isi dan angel berita dan informasi yang akan disuguhkan kepada pembaca. Judul berita yang terdengar dahsyat, namun tidak mewakili isi dari tulisan justru akan membuat pembaca berita kecewa.
Selain itu mengapa judul diusahakan dapat mewakili isi dan ruh berita, karena ada beberapa pembaca yang hanya ingin membaca judul berita saja. Itulah sebabnya sehingga seorang jurnalis dituntut pandai merumuskan judul yang mewakili angel dari berita yang ia tulis.
Judul adalah kalimat pertama yang dibaca dalam sebuah berita.“Nasib” berita selanjutnya sangat tergantung pada judul. Judul yangbaik akan mampu memikat pembaca untuk terus melahap berita yang kita tulis. Karena itu, judul harus:
• Menggambarkan isi berita
• Jelas, ringkas, mudah dimengerti
• Tidak bermakna ganda
• Merangsang minat pembaca
• Tidak bombastis, “menipu”
Investigasi Berita (Hunting Data)
Baik Hard News maupun Soft News, kedua-duanya sangat tergantung pada fase investigasi berita atau hunting data. Sejatinya data yang ingin diinvestigasi/dihunting hanya bermuara pada satu istilah jurnalistik 5 W + 1 H (What, Where, When, Who, Why dan How). Kurangnya satu elemen yang membentuk berita ini, akan membuat berita prematur dan tidak layak diterbitkan.
Untuk mendukung akurasi data seorang wartawan diharapkan dapat mengejar data di lokasi kejadian secara langsung. Seorang jurnalis juga dituntut untuk mengejar data langsung kepada sumber yang bersangkutan dan terkait. Semua itu lagi-lagi diilhami oleh tuntutan akurasi berita.
Syarat sumber berita
Sebuah tulisan jurnalistik haruslah bersumber dari fakta, bukan opini atau asumsi si reporter. Itu sebabnya, harus ada sumber berita yang jelas dan dapat dipercaya. Ada beberapa syarat sumber berita:
Layak dipercaya, meski kelihatan mudah, tapi wartawan yang belum berpengalaman akan kejeblos mewawancarai sumber yang diragukan kebenaran omongannya. Jadi kudu jeli dan kritis ketika mengamati peristiwa atau kejadian dan siapa saja yang terlibat di dalamnya.
Berwenang, artinya orang yang punya kekuasaan dan tanggung jawab terhadap masalah yang sedang kita garap. Kenapa ini penting? Pertama, agar tercapai keseimbangan penulisan berita yang balance (seimbang) dan both-sided coverage (liputan yang menyajikan keterangan dua pihak yang bertolak-belakang sehingga fair atau adil). Kedua, agar tulisan atau laporan bisa aman.
Kompeten, artinya sumber berita tersebut layak untuk dimintai keterangannya.
Orang yang berkaitan langsung dengan peristiwa, yaitu sumber berita yang memiliki hubungan, terpengaruh atau mempengaruhi peristiwa tersebut.
jenis-jenis berita jurnalistik atau jenis-jenis berita dalam perspektif jurnalistik, yaitu:
1. Straight News
Berita langsung. Apa adanya, ditulis secara singkat dan lugas. Sebagian besar halaman depan surat kabar (headline news) berisi berita jenis ini. Demikian pula berita radio, televisi, dan media online sebagian berupa besar berita jenis ini.
2. Hard News
Sama dengan Straight News, yakni berita yang memiliki nilai lebih dari segi aktualitas dan kepentingan atau amat penting segera diketahui pembaca. Ada juga yang mengartikan Hard News dengan berita-berita "serius" menegangkan, misalnya berita teroris, kerusuhan, dan sejenisnya.
3. Soft News
Berita ringan. Nilai beritanya (new values) di bawah Hard News, tidak sepenting Straight News. Bisa pula diartikan sebagai berita yang "tidak menegangkan", misalnya berita kelahiran anak maung (eh... anak harimau) di kebun binatang.
4. Depth News
Berita mendalam. Tidak sekilas, lebih panjang dan "lebih lama" dari berita no. 1. Wartawan melakukan pendalaman dengan latar belakang, dampak, pandangan pakar, dan sebagainnya.
5. Investigation News
Investigative News. Berita Investigasi. Berita yang disusun dan diolah berdasarkan penyelidikan. Wartawan meliput sebuah peristwa layaknya "intelijen". Butuh waktu, butuh keberanian juga, bahkan kadang-kadang harus menyamar layaknya intel.
6. Interpretative News
Berita interpretasi. Berita yang disusun berdasarkan "penafsiran" atau pendapat narasumber tentang suatu peristiwa atau masalah. Ada satu peristiwa, lalu wartawan mengembangkannya dengan mewawancarai pengamat atau narasumber lain yang kompeten.
7. Opinion News
Berita yang berisi pendapat ahli, pengamat, atau narasumber tentang suatu peristiwa atau masalah. Bisa juga berupa berita yang berisi pemikiran atau "isi pidato" seorang pejabat atau pengamat di sebuah acara, seminar misalnya.
Wartawan mencatat poin penting, intisari, atau "isi omongan" yang sekiranya penting dan menarik untuk diketahui publik.
Jenis Berita Lain
Masih banyak jenis berita lain, jika kita mau mengembangkannya. Misalnya, berita yang berisi fakta palsu atau cerita bohong, maka disebut Berita Bohong, Berita Palsu, atau berita yang menipu (karena berisi dusta). Kita mengenalnya sebagai HOAX.
Libel = berita bohong yang berisi penghinaan, hujahan, penistaan, atau pencemaran nama baik secara tertulis. Slander = secara lisan.
Situs Slot Online
BalasHapusCara Bermain Slot
Movie