MEDIA DAN
PEMERINTAH
MEDIA MEMERLUKAN PEMERINTAH SEBAGAI SUMBER BERITA; PEMERINTAH MEMERLUKAN MEDIA UNTUK MENTRANSMISIKAN KEBIJAKAN. KEDUANYA BERSIFAT LOVE-HATE RELATIONSHIP KARENA PERS CENDERUNG MENYIARKAN BERITA NEGATIF YANG MUNGKIN LEBIH DISUKAI KHALAYAK SEDANGKAN PEMERINTAH MEMERLUKAN PEMBERITAAN SENANTIASA POSITIF
MEDIA MEMERLUKAN PEMERINTAH SEBAGAI SUMBER BERITA; PEMERINTAH MEMERLUKAN MEDIA UNTUK MENTRANSMISIKAN KEBIJAKAN. KEDUANYA BERSIFAT LOVE-HATE RELATIONSHIP KARENA PERS CENDERUNG MENYIARKAN BERITA NEGATIF YANG MUNGKIN LEBIH DISUKAI KHALAYAK SEDANGKAN PEMERINTAH MEMERLUKAN PEMBERITAAN SENANTIASA POSITIF
HUBUNGAN PERS DAN PEMERINTAH INDONESIA
KOLONIAL BELANDA : LARANGAN
MENERBITKAN SURAT KABAR SETELAH BATAVIASCE NOUVELLES (1744) KARENA KHAWATIR
RAHASIA VOC DIKETAHUI PESAING
KOLONIAL JEPANG : SEMUA MEDIA DITUTUP
DAN DITEMPATKAN DI BAWAH PENGAWASAN MILITER JEPANG
AWAL KEMERDEKAAN DAN ORDE LAMA : SURAT
KABAR MENYUARAKAN KEPENTINGAN PARTAI
ORDE BARU : PANGKOPKAMTIB MENERTIBKAN
MEDIA YANG DIANGGAP MERESAHKAN PEMERINTAH DAN MASYARAKAT (SECURITY APPROACH)
REFORMASI : SIUPP DICABUT.
HUBUNGAN PERS DAN
PEMERINTAH
GUREVITCH DAN BLUMLER, PERAN MEDIA:
1.
MENGAWASI
LINGKUNGAN SOSIAL POLITIK
2.
MELAKUKAN
AGENDA SETTING UNTUK MASALAH AKTUAL YANG MEMERLUKAN SOLUSI
3.
MENJADI
PLATFORM FORUM DISKUSI
4.
MEMBANGUN
DIALOG
5.
MEMBANGUN
MEKANISME UNTUK KETERLIBATAN MASYARAKAT DALAM KEBIJAKAN PUBLIK
6.
MENDIDIK
MASYARAKAT MELAKSANAKAN HAK POLITIK
7.
MENOLAK
CAMPUR TANGAN TERHADAP PERS
8.
MENGEMBANGKAN
POTENSI MASYARAKAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar