Rabu, 28 Oktober 2015

Komunikasi massa



Tidak ada orang yang bisa lepas dari terpaan media massa. Komunikasi massa dengan berbagai bentuknya, senantiasa menerpa manusia , dan manusia senantiasa menerpakan dirinya kepada media massa. Ada enam unsur dalam komunikasi : (1) Komunikator (penyampai pesan); (2) Pesan; (3) Media; (4) Komunikan (penerima pesa); (5) Efek; (6) Umpan balik.
Karakteristik komunikasi antarpersona sebagai suatu proses adalah komunikator dan kominikannya tatap muka (face to face communication) di antara mereka terjadi saling berbagi ide, informasi, dan berbagi sikap.

PENGERTIAN KOMUNIKASI MASSA

  • Bitter : Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang.
  • Gerbner : Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri.
  • Maletzke : Komunikasi massa diartikan sebagai setiap bentuk komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran teknis secara tidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar.
  • Freidson : Komunikasi massa dibedakan dari jenis komunikasi lainnya dengan suatu kenyataan bahwa komunikasi massa dialamatkan kepada sejumlah populasi dari berbagai kelompok, dan bukan hanya satu atau beberapa individu atau sebagian khusus populasi. Komunikasi massa juga mempunyai anggapan tersirat akan adanya alat-alat khusus untuk menyampaikan komunikasi agar komunikasi itu dapat mencapai pada saat yang sama semua orang yang mewakili berbagai lapisan masyarakat.
  • Wright : Bentuk baru komunikasi dapat dibedakan dibedakan dari corak-corak yang lama kerena memiliki karakteristik utama sebagai berikut : diarahkan pada khalayak yang relative lebih besar, heterogen dan anonim, pesan disampaikan secara terbuka , seringkali dapat mencapai kebanyakan khalayak secara serentak, bersifat sekilas ; komunikator cenderung berada atau bergerak dalam organisasi yang kompleks, yang melibatkan biaya besar.
  • Severin & Tankard : Komunikasi massa adalah sebagian ketrampilan, sebagian seni dan sebagaian ilmu.
  • Josep A. DeVito mengemukakan definisi komunikasi massa dalam dua item, yaitu : Pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar bias banyaknya. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio dan/atau visual.
  • Jallaludin Rakhmat merangkum definisi-definisi komunikasi massa diatas menjadi : “ Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.



KARAKTERISTIK KOMUNIKASI MASSA
Dari definisi komunikasi massa di atas dapat kita ketahui karakteristik komunikasi massa sebagai berikut :


  • Komunikator Terlembagakan
Ciri komunikasi massa yang pertama adalah komunikatornya. Komunikasi massa melibatkan lembaga, dan komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks. Misal dalam proses kerja seduah media catak seperti koran akan melibatkan banyak orang yang tergabung dalam suatu kesatuan atau lembaga.
  • Pesan Bersifat Umum
Komunikasi massa itu bersifat terbuka, artinya komunikasi massa itu ditujukan untuk semua orang dan tidak tidak untuk sekelompok orang tertentu. Oleh karena itu pesannya bersifat umum. Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa atau opini, yang penting memenuhi kriteria penting atau menarik.
  • Komunikannya Anonim Dan Heterogen
Komunikan pada komunikasi massa bersifat anonim dan heterogen. Maksudnya, komunikator dan komunikan tidak saling mengenal (anonim) dan komunikan terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda (heterogen).
  • Media Massa Menimbulkan Keserempakan
Pesan komunikasi massa dapat diterima oleh komunikannya secara serempak dan sama. Keserempakan media massa itu sebagai keserempakan kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator, dan penduduk tersebut satu sama lain berada dalam keadaan yang terpisah (Effendi).
  • Kokmunikas Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan
Salah satu perinsipkomunikasi adalah bahwa komunikasi mempunyai dimensi isi dan dimensi hubungan (Mulyana). Dimensi isi menunjukkan muatan atau isi komunikasi, yaitu apa yang dikatakan. Sedangkan dimensi hubungan menunjukkan bagaimana cara mengatakannya, yang mengisyaratkan bagaimana hubungan para peserta komunikasi itu. Komunikasi massa lebih mengutamakan isi pesannya daripada hubungan komunikator dengan komunikannya.
  • Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah
Karena komunikasinya melalui media massa, maka komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan kotak langsung. Komunikator aktif menyampaikan pesan, komunikanpun aktif menerima pesan, namun diantara keduanya tidak dapat melakukan dialog sebagaimana terjadi dalam komunikasi antarpersona. Jadi, dalam hal ini komunikator tidak dapat memberikan feedback secara langsung kepada komunikannya.
  • Stimulasi Alat Indra Terbatas
Dalam komunikasi massa stimulasi alat indra bergantung pada jenis media massa. Karena komunikator dan komunikan tidak dapat bertatap mata dan berbicara secara langsung. Pada surat kabar dan majalah, pembaca hanya melihat. Pada radio siaran dan rekaman auditif, khalayak hanya mendengar, sedangkan pada media televisi dan film, kita menggunakan indra pendegaran dan indra penglihatan.
  • Umpan Balik Tertunda (Delayed ) Dan Tidak Langsung ( Indirect )
Efektifitas komunikasi seringkali dapat dilihat dari feedback yang disampaikan komunikannya. Dalam komunikasi antarpersona umpan balik itu bersifat langsung (direct), atau segera (immediate). Sedangkan dalam proses komunikasi massa, umpan balik bersifat tidak langsung (indirect) dan tertunda (delayed). Artinya komunikator komunikasi massa tidak dapat dengan segera mengetahui bagaimana reaksi khalayak terhadap pesan yang disampaikannya.



PERANAN KOMUNIKASI MASSA
Seorang penyanyi, aktor dan aktris dapat mencuat kepermukaan dan dikenal oleh khalayak tak lain karena sentuhan dari komunikasi massa.
Menurut Dominick, fenomena terbentuknya selebritas di bidang keartisan atau pakar bidang politik, ekonomi, komunikasi, dan lainnya, tidak lepas dari peranan yang dimainkan komunikasi massa dalam kehidupan masyarakat. Melalui komunikasi massa kita menjadi tahu berbagai macam informasi.
Lebih jauh Dominick mengatakan bahwa dalam melihat fungsi dan kegunaan komunikasi massa, perlu dilakukan dua bentuk analisis, yaitu analisis makro (wide-angle lens) dan analisis mikro (close-up lens). Berbicara tentang wide-angle lens (sudut pandang yang luas) Gamble dan Gamble mengatakan, sejak lahir sampai meninggal, semua bentuk komunikasi memainkan peran dan menjadi bagian yang menyatu dalam kehidupan manusia.

FUNGSI KOMUNIKASI MASSA 

Menurut Devito dalam bukunya Komunikasi Antar Manusia (1996), ada tiga masalah pokok yang harus diperhatikan dalam memahami fungsi-fungsi media massa. Pertama, setiap kali kita menghidupkan pesawat televisi, radio siaran, maupun membaca surat kabar, kita melakukannya karena alasan tertentu yang unik. Kedua, komunikasi massa menjalankan fungsi yang berbeda bagi setiap pemirsa secara individual. Ketiga, fungsi yang dijalankan komunikasi massa bagi sembarang orang yang berbeda dari satu waktu ke waktu yang lain.

Fungsi khusus komunikasi massa menurut Devito adalah :

Meyakinkan (to persuade)

Fungsi meyakinkan atau persuasi menurut Devito (1996) bisa datang dalam bentuk 

§ Mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan atau nilai seseorang.
§ Mengubah sikap, kepercayaan atau nilai seseorang.
§ Menggerakkan seseorang untuk melakukun sesuatu.
§ Memperkenalkan etika atau menawarkan sistem nilai tertentu.

Menganugerahkan status

Penganugerahan status (status conferal) terjadi apabila berita yang disebarluaskan melaporkan kegiatan idividu-individu tertentu sehingga prestise (gengsi) mereka meningkat.

Membius (narcitization)

Salah satu fungsi media massa yang paling menarik dan paling banyak dilupakan adalah fungsi membiusnya (narcitization). Ini berarti bahwa apabila media menyajikan informasi tentang sesuatu, penerima percaya bahwa tindakan tindakan tertentu harus diambil. Sebagai akibatnya, pemirsa atau penerima terbius dalam keadaan pasif, seakan-akan dalam pengaruh narkotik

Menciptakan rasa kebersatuan

Fungsi komunikasi massa yang tidak banyak disadari oleh kita semua adalah kemampuannya untuk membuat kita merasa menjadi anggota suatu kelompok. Program di televisi, berita-berita di surat kabar telah membuat seseorang yang kesepian merasa menjadi anggota sebuah kelompok yang lebih besar setelah menerima pesan dari media massa

Privatisasi

Privasi adalah kecenderungan bagi seseorang untuk menarik diri dari kelompok sosial dan mengucilkan diri ke dalam dunianya sendiri.



McQuail menyatakan bahwa fungsi komunikasi massa untuk masyarakat meliputi:

1. Informasi:

  • Menyediakan informasi tentang peristiwa dan kondisi dalam masyarakat dan dunia.
  • Menunjukkan hubungan kekuasaan.
  • Memudahkan inovasi, adaptasi, dan kemajua
2. Korelasi:

  • Menjelaskan, menafsirkan, mengomentari makna peristiwa dan informasi.
  • Menunjang otoritas dan norma-norma yang mapan.
  • Melakukan sosialisasi.
  • Mengkoordinasi beberapa kegiatan. Membentuk kesepakatan.
  • Menentukan urutan prioritas dan memberikan status relatif.
3. Kesinambungan:

  • a. Mengepresikan budaya dominan dan mengakui keberadaan kebudayaan khusus (subculture) serta perkembangan budaya baru.
  • b. Meningkatkan dan melestarikan nilai-nilai.
4.Hiburan:

  • Menyediakan hiburan, pengalihan perhatian, dan sarana relaksasi.
  • Meredakan ketegangan sosial.
5. Mobilisasi: Mengkampanyekan tujuan masyarakat dalam bidang politik, perang, pembangunan ekonomi, pekerjaan, dan kadang kala juga dalam bidang agama.

Fungsi Komunikasi Massa untuk Individu

Sedangkan fungsi komunikasi massa untuk individu meliputi:

1. Informasi:
  • Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia.
  • Mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat, dan hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan.
  • Memuaskan rasa ingin tahu dan minat minum.
  • Belajar, pendidikan diri sendiri.
  • Memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan.
2. Identitas pribadi:
  1. Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi.
  2. Menemukan model perilaku.
  3. Mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai lain (dalam media).
  4. Meningkatkan pemahamna tentang diri-sendiri.
3. Integrasi dan interaksi sosial:
  • Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain; empati sosial.
  • Mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki.
  • Menemukan bahan percakapan dan interkasi sosial.
  • Memperoleh teman selain dari manusia.
  • Membantu menjalankan peran sosial.
  • Memungkinkan seseorang untuk dapat menghubungi sanak –keluiarga, teman, dan masyarakat.
4. Hiburan:
  • Melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan.
  • Bersantai.
  • Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis.
  • Mengisi waktu. Penyaluran emosi.
  • Membangkitkan gairah seks.
Dalam garis besarnya, fungsi komunikasi massa di kelompokkan ke dalam dua bagian, yaitu fungsi bagi kehidupan sosial masyarakat (societal function) dan fungsi bagi individu (individual function). Kedua fungsi tersebut terjabarkan di dalam proses pengolahan, pengiriman dan penerimaan isi pesan media massa. Jika fungsi sosial lebih merujuk kepada khalayak (masayarakat umum), sedangkan fungsi individu merujuk kepada individu-individu secara khusus.

Fungsi Komunikasi Massa Bagi Masyarakat
Fungsi komunikasi massa bagi msyarakat dikemukakan oleh Harold Lasswell. Dalam penelitiannya, ia mengidentifikasikan tiga fungsi, yaitu: surveillance (pengawasan lingkungan), correlation (korelasi antar bagian masyarakat dalam menanggapi lingkungannya), dan transmission (transmisis warisan sosial baru dari generasi ke generasi).

a.                Surveillance
Pengertian surveillance merujuk kepada pengumpulan dan distribusi informasi mengenai kejadian-kejadian yang berlangsung di lingkungan. Surveillance dibagi ke dalam dua bagian: Pertama, warning or beware surveillance(pengawasan peringatan), yaitu ketika media massa menginformasikan tentang ancaman dari bencana alam (banjir, angina topan, dll), kondisi efek yang memprihatinkan, tayangan inflasi atau adanya serangan militer.
Kedua, instrumental surveillance (pengawasan instrument), yaitu penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya berita tentang film apa yang sedang dimainkan di bioskop, harga-harga saham di bursa efek, produk-produk baru, perkembangan fashion, resep masakan dan sebagainya.

b.               Correlation
Fungsi ini meliputi interpretasi informasi mengenai lingkungan dan reaksi terhadap peristiwa yang terjadi. Correlation juga dapat diartikan fungsi menghubung-hubungkan bagian-bagian masyarakat agar sesuai dengan lingkungannya. Fungsi ini membantu khalayak untuk lebih memahami peristiwa-peristiwa yang terjadi dengan adanya komentar-komentar dari orang-orang terkait, tokoh masyarakat dan para pengamat. Misalnya, demonstrasi mengenai kasus Munir mengundang komentar berbagai tokoh dan pengamat politik.

c.                Transmission
Fokus fungsi transmission yaitu pada komunikasi pengetahuan, nilai-niulai dan norma-norma sosial dari satu generasi kepada generasi berikutnya. Nilai-nilai budaya, masalah sosial dan lain-lain dikemas dan disiarkan melalui media massa dalam beragam acara.

d.               Entertainment
Fungsi ini merujuk kepada tindakan-tindakan komunikasi yang bersifat menghibur. Media massa (terutama televisi) memiliki kekuatan menghibur begitu kuat. Misalnya, orang berjam-jam menonton sinetron, kuis, atau acara-acara hiburan lainnya.

 Fungsi Komunikasi Massa Bagi Individu
Komunikasi massa pun secara potensial memiliki fungsi bagi individu, diantaranya:
a.                Pengawasan Atau Pencarian Informasi
Seseorang mencari informasi jika merasa tidak pasti terhadap sesuatu hal atau peristiwa. Misalnya, jika seseorang ingin mengetahui kepastian mengani kasus Bom Bali atau kasus pembobolan Bank BNI 46, maka media massa akan menjadi sumber informasi yang dapat memberikan nilai/sumber kepastian bagi seseorang (individu).

b.               Mengembangkan Konsep Diri
Konsep diri seseorang tidaklah stagnan, melainkan orang senantiasa ingin mengembangkannya ke arah yang lebih baik. Dengan membaca surat kabar, atau menonton televisi yang berkaitan dengan pekerjaan atau hobby, maka akan memperoleh banyak pengetahuan. Dan pengetahuan tersebut dijadikan untuk mengembangkan konsep dirinya.

c.                Fasilitasi dalam Hubungan Sosial
Pengetahuan atau informasi-informasi yang diperoleh dengan dari media massa dapat digunakan untuk berdiskusi, bertukar pikiran atau sebagai bahan pembicaraan dengan orang lain dalam hubungan sosial.

d.               Substitusi Dalam Hubungan Sosial
Ketika menjalin hubungan sosial, seseorang akan terlibat secara psikologis dan memunculkan hubungan yang akrab. Spek-aspek psikologis yang terjadi dalam hubungan sosial sering kita dapatkan dari isi pesan media massa. Miaslnya, kita larut dalam kesedihan, bahkan sampai mengeluarkan air mata ketika menyaksikan kekejaman ibu tiri dalam sinetron. Atau kita juga begitu membenci seorang tokoh dalam sinetron, seperti tokoh Malin Kundang.

e.               Membantu Melegakan Emosi
Dengan menyaksikan tayangan diskusi di media mengenai suatu masalah yang krusial dan menyangkut orang banyak akan mengurangi atau melegakan emosi.Misalnya, kita merasa lega karena pembunuh keluarga “A” dapat diiedntifikasi.

f.                 Pelarian Dari Ketegangan Dan Keterasingan
Jika seseorang sedang merasa tegang atau terasing, maka akan merasa tenang dan merasakan ada yang menemani jika ia menonton televisi atau menonton film.

g.                Bagian Dari Kehidupan Rutin Atau Ritualisasi
Bagi sebagian orang, membaca surat kabar di pagi hari atau menyimak liputan 6 pagi menjadi sebuah keharusan. Jika sehari saja tidak membaca surat kabar atau menyaksikan berita di televisi seakan-akan ada sesuatu yang hilang dalam rutinitasnya.



Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Secara yuridis formal, fungsi komunikasi massa di atur dalam UU RI no: 40 tahun 1999 pasal 3 ayat (1) dan (2), juga pada UU RI no: 32 tahun 2003 pasal 4 ayat (1) dan (2). Masing-masing pasal berbunyi sebagai berikut:
Pasal 3 UU 40/1999

(1) Pers Nasional mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial.
(2) Di samping fungsi-fungsi tersebut ayat (1), pers nasional dapat berfungsi sebagai lembaga ekonomi.
Pasal 4 UU32/2003
(1) Penyiaran sebagai kegiatan komunikasi massa mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial.
(2) Dalam menjalankan fungsi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), penyiaran juga mempunyai fungsi ekonomi dan kebudayaan.



Dengan bahasa yang berbeda, Katz Gurevich, dan Haas (dalam Saverin & Tangkard, 2001) menyebutkan fungsi media massa sebagai berikut:

a. Kebutuhan kognitif – memperoleh informasi, pengetahuan, dan pemahaman.
b. Kebutuhan afektif – emosional, pengalaman menyenangkan, atau estetis.
c. Kebutuhan integrative personal – memperkuat kredibilitas, rasa percaya diri, stabilitas, dan status.
d. Kebutuhan integratif sosial – memperoleh hubungan dengan keluarga, teman, dan sebagainya.
e. Kebutuhan pelepasan ketegangan – pelarian dan pengalihan.


1 komentar: