Media massa adalah institusi yang berperan sebagai agent of change, yaitu sebagai institusi pelopor perubahan. Ini adalah paradigma utama media massa. Dalam menjalankan paradigmanya media massa berperan. Bungin. (2007:85-86)
1. Sebagai institusi pencerahan masyarakat, yaitu perannya sebagai media edukasi. Media massa menjadi media yang setiap saat mendidik masyarakat supaya cerdas, terbuka pikirannya, dan menjadi masyarakat yang maju.
2. Selain itu, media massa juga manjadi media informasi, yaitu media yang setiap saat menyampaikan informasi kepada masyarakat. Dengan informasi yang terbuka dan jujur dan benar disampaikan media massa kepada masyarakat, maka masyarakat akan menjadi masyarakat yang kaya dengan informasi, masyarakat yang terbuka dengan informasi, sebaiknya pula masyarakat akan menjadi masyarakat informatif, masyarakat yang dapat menyampaikan informasi dengan jujur kepada media massa. Selain itu informasi yang banyak dimiliki oleh masyarakat, menjadikan masyarakat sebagai masyarakat dunia yang dapat berpartisipasi dengan berbagai kemampuannya.
3. Terakhir, media massa sebagai hiburan. Sebagai agent of change, media massa juga menjadi institusi budaya, yaitu institusi yang setiap saat menjadi corong kebudayaan, katalisator perkembangan budaya. Sebagai agent of change yang dimaksud adalah juga mendorong agar perkembangan budaya itubermanfaat bagi manusia bermoral dan masyarakat sakinah, dengan demikian media massa juga berperan untuk mencegah berkembangnya budaya-budaya yang justru merusak peradaban manusia dan masyarakatnya
- Harus lebih spesifik dan proforsional dalam melihat sebuah persoalan sehingga mampu menjadi media edukasi dan informasi sebagaimana diharapkan oleh masyarakat.
- Dalam memotret realitas media massa harus focus pada realitas masyarakat, bukan pada potret kekuasaan yang ada dimasyarakat itu, sehingga informasi tidak menjadi propaganda kekuasaan, potret figure kekuasaan.
- Sebagai lembaga edukasi, media massa harus dapat memilah kepentingan pencerahan dengan kepentingan media massa sebagai lembaga produksi, sehingga kasus-kasus pengaburan berita dan iklan tidak harus terjadi dan merugikan masyarakat.
- Media massa juga harus menjadi early warning system, hal ini terkait dengan peran media massa sebagai media informasi, dimana lingkungan saat ini menjadi sumber ancaman. Media massa menjadi sebuah sistem dalam sistem besar peringatan terhadap ancaman lingkungan, bukan hanya menginformasikan informasi setelah terjadi bahaya dari lingkungan itu.
- Dalam hal menghadapi ancaman masyarakat yang lebih besar seperti terorisme, seharusnya media massa lebih banyak menyoroti aspek fundamental pada terorisme seperti mengapa terorisme itu terjadi bukan hanya pada aksi-aksi terorisme.
.
menyebutkan kehadiran media sebagai kontrol sesial dan agen perubahan (Agent of Change). Sebagai agen perubahan menurutnya, Media massa berperan besar dalam membentuk opini publik, sehingga mereka harus bersikap spesifik dan proporsional serta mengedepankan fungsi edukasi.
"Tidak dapat dipungkiri, media massa mempunyai pengaruh yang cukup signifikan terhadap pembangunan dan kehidupan sosial kemasyarakatan, oleh karena itu media massa harus dapat bersikap propesional,"
“Media massa adalah institusi yang berperan sebagai agent of change, yaitu sebagai institusi pelopor perubahan.”
Mengapa media massa dapat memotivasi kita untuk bebas berkomunikasi ?, hal ini disebabkan media massa berperan sebagai institusi pencerahan masyarakat, yaitu sebagai media edukasi. Selain itu media massa juga menjadi media informasi, yaitu media yang setiap saat menyampaikan berbagai informasi kepada masyarakat. Terakhir media massa sebagai media hiburan, ( agent of change yang tadi ) yaitu mendorong agar perkembangan budaya itu bermanfaat bagi manusia bermoral dan masyarakat sakinah, dengan demikian media massa juga berperan untuk mencegah berkembangnya budaya – budaya yang justru merusak peradaban manusia dan masyarakatnya.
Karena tidak ada sesuatupun/seorangpun yang dapat menahan laju perkembangan teknologi informasi bahkan keberadaan internet telah menghilangkan garis – garis batas antar negara dalam hal flow of information. Informasi dapat mengalir dengan deras dari atau ke luar negara lain, karena batasan antar negara tidak dikenal dalam dunia maya. Bahkan di dunia pengguna terbanyak BlackBerry ( seluler yang lebih progresif mengadopsi internet ) adalah Indonesia. Kebebasan dalam berkomunikasi telah menjadi life style, contoh buruknya ialah dalam hal menghadapi ancaman masyarakat yang lebih besar seperti terorisme, seharusnya media massa lebih banyak menyoroti aspek fundamental pada terorisme seperti mengapa terorisme itu terjadi bukan hanya pada aksi – aksi terorismenya saja atau hanya pada aksi – aksi pemberantasan terorisme itu sendiri yang menampilkan adegan – adegan kekerasan, radikal, sadisme yang sering disiarkan media-media tv
Kebebasan berkomunikasi membuat masyarakat semakin terbuka dan jujur akan informasi yang mereka miliki, masyarakat dapat berpatisipasi dengan berbagai kemampuannya, terbukanya kesempatan untuk mengekspresikan ide – ide, kepercayaan, pandangan-pandangan mengenai dunia, memungkinkan terjadinya pengamatan yang seksama oleh publik secara independen terhadap pemerintah maupun pihak penentu kebijakan publik, hal ini berkenaan dengan fungsi pengawasan dan kritisasi pihak pers. Terlaksananya pembaharuan dan perubahan kebudayaan dan masyarakat secara berkelanjutan. Pada intinya masyarakat akan menjadi masyarakat yang kaya akan informasi serta akan menjadi masyarakat yang informatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar